Pantun kiasan merupakan sebuah pantun yang di dalamnya berisi perumpamaan atau mengibaratkan antara satu dengan yang lainnya.
Jadi disetiap bait pantun kiasan itu memiliki kiasan. Dimana kiasan itu mengandung makna yang bisa dijadikan motivasi atau hal yang lainnya. Berikut beberapa contoh pantun kiasan beserta maknanya:
Pantun Kiasan Tanpa Makna
Makan siang roti mari
Tak mengayuh kantong
Jangan bermimpi di siang hari
Bak rambutan berisi kosong
Bunga melati bunga mawar
Tak disiram dipagi hari
Bagai hiu di air tawar
Kau tak mampu mnghirup pagi
Bersiuk siuk memanja
Tak pernah bergerak dari dini
Bagai mengayuh sepeda dikala senja
Takkan pernah sampai
Bunga mawar baunya harum
Dipetik di pagi hari
Bunga berseri merekah ranum
Bak bidadari surga andini
Makan ikan dengan terasi
Yang penting ada nasi
Kau ibarat padi
Makin merunduk makin berisi
Pantun Kiasan beserta Maknanya
Berburu ke padang datar,
mendapat rusa belang di kaki.
Berguru kepalang ajar,
bagai bunga kembang tak jadi.
Cirinya ialah adanya perbandingan. Contoh pantun di atas membandingkan antara orang yang belajar dengan bunga.
Belajar yang tidak sungguh-sungguh ibarat bunga tetapi tidak mempunyai kembang.
Kusangka masih malam hari,
rupanya telah datang siang.
Kusangka bunga mekar berseri,
rupanya layu dihisap kumbang.
Maknanya:
Menyangka bahwa gadis pujaannya masih sendiri, tetapi kenyataannya gadis tersebut sudah diambil orang.
Naik perahu dekat kemudi,
betapa harum bunga selasih.
Elok nian resminya padi,
makin tunduk jika berisi.
Maknanya:
Ambilah pelajaran dari padi. Yakni semakin kaya, semakin pandai, semakin hebat, maka ia akan semakin rendah hati di hadapan manusia lainnya.
Tanam ubi tanam kentang,
petik jagung tiada tersisa.
Petang kini telah datang,
tinggi pula batang usia.
Maknanya:
Pantun kiasan di atas menjelaskan tentang waktu tua. Yaitu tentang habisnya masa remaja sekaligus datangnya waktu tua.
Diam lisan banyak merenung,
lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung,
apa daya tangan tak sampai.
Maknanya:
Memiliki keinginan yang sangat besar namun sangat mustahil tercapai.
Pohon tua disebut buhun,
banyak dahannya yang berduri.
Kering dijemur dalam setahun,
basah oleh hujan sehari.
Maknanya:
Usaha yang dilakukan sangat lama sia-sia oleh kesalahan kecil.
Rusa padang belang di kaki,
mangga kueni amat wangi.
Tinggi gunung tetap didaki,
lautan api kan disebrangi.
Maknanya:
Pantun kiasan di atas mengandung makna tentang semangat dan tekad yang sangat kuat.
Randu tinggal randu,
panjang duri hingga sekilan.
Rindu tinggalah rindu,
bagai pungguk rindukan bulan.
Maknanya:
Seseorang yang jatuh cinta. Hanya saja tidak mungkin cintanya bersatu.
Pandai ikan dalam berenang,
beda kolam ikannnya lain.
Sehari sehelai benang,
setahun menjadi kain.
Artinya:
Pantun di atas berisikan pepatah yang artinya jika kita tekun mengerjakan apapun, pasti akan membawa hasil.
Tentang Pantun Kiasan
Pantun kiasan banyak terdapat pada pantun melayu. Nah suku melayu sendiri sangat pandai sekali dalam merangkai kata. Kehalusan bahasa melayu tersirat melalui kata-kata kiasan.
Hingga saat ini, para suku melayu masih sering menggunakan kata kiasan dalam membuat pantun-pantunnya.
Tak hanya suku melayu saja yang menggunakan kata kiasan, suku minang juga sering menggunakan kiasan dalam berbagai macam karya sastranya.
Ini lah sebab dalam budaya melayu sendiri sangat dikenal dengan pribahasa. Pribahasa itu ialah bentuk lain dari kiasan. Nah berikut ini beberapa contoh pantun kiasan lainnya :
Jalan-jalan ke Palembang,
sungai Musi luas membentang.
Di mana bunga mulai berkembang,
di sana kumbang akan datang.
Artinya:
Jika ada anak perempuan yang beranjak gadis, maka banyak laki-laki yang menyukainya.
Kayu jati dibuat papan,
burung puyuh jauh menghilang.
Padi kutanam dengan harapan,
tumbuh pula rumput ilalang.
Artinya:
Setiap kali berbuat kebaikan, biasanya ada saja halang rintangan.
Pergi ke pasar membeli beras,
membeli cincin berhias permata.
Mengharap hujan turun deras,
hanya gerimis sekejap mata.
Artinya:
Mengharapkan keuntungan yang besar. Tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.
Melihat ikan di tepi kolam,
pohon pinang jadi tambatan.
Air beriak tanda tak dalam,
air tenang menghanyutkan.
Artinya:
Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang banyak ilmunya lebih tenang.
Keras keras cangkang kerang,
walau keras tetap dibawa.
Walaupun punggung parang,
bila diasah tajam jua.
Artinya:
Sebodoh apapun seseorang, bila ia tekun belajar pasti akan menjadi pandai.
Manis rasanya buah sirsak
ombak datang bergulung-gulung
Dimana bumi dipijak
di sana langit dijunjung
Artinya:
Kita sebaiknya menghormati adat istiadat daerah yang kita tinggali.
Pantun Kiasan dengan Peribahasa
Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok turut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk
Burung dara dalam sangkar
Kalau terbang hingga ke karang
Tak baik hidup selalu bertengkar
kalah jadi abu menang jadi arang
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Gua dalam banyak kelelawar
Kolam dalam banyak ikan
Semua masalah ada jalan keluar
Kusut di selesaikan, keruh di jernihkan
Duduk berdiang perapian
Kayu terbakar hingga terbelah
Kasih ibu sepanjang jalan
Kasih anak sepanjang galah
Pantun Kiasan untuk Anak-anak
Kepiting ketam
Kayu gasing
Rambut sama hitam
Hati orang masing-masing
Nusantara banyak kerajaan
Sungai mengalir banyak sampan
Sedia payung sebelum hujan
Jangan sampai kesusahan
Tupai lompat ke belukar
Walau kecil lincah badannya
Zaman beralaih musim bertukar
Tiada yang abadi di dunia
Angin bertiup amat pelan
Menggoyang atap sisi kedai
Malu bertanya sesat di jalan
Bertanya adalah kunci menuju pandai
Pohon besar tumbuh di hutan
Minum air dari gelas
Tak lapuk karena hujan
Tak lekang karena panas