Arti Ana Uhibbuka Fillah – Rasa cinta merupakan fitrah yang Allah berikan kepada setiap manusia bahkan hewan saja memiliki cinta.
Tapi sekarang ini terlihat malah sebaliknya yaiu benci lebih sering terdengar dari pada saling mencintai.
Padahal, mengungkapkan sebuah rasa cinta karena Allah menjadi anjuran dalam ajaran Agama Islam.
Tapi perlu digaris bawahi, bahwasannya mengungkapkan ini bukan kepada pasangan yang gak halal atau pacar.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan sabda dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam :
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُعْلِمْهُ إِيَّاهُ
Artinya : “Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah dia memberi tau bahwa dia mencintainya. “ (Hadits hasan (al-Albani) : at-Tirmidzi nomor 2392).
Hadits ini jangan langsung ditangkap mentah-mentah, hadits ini perlu difahami dengan makna dan penafsiran yang baik dan benar.
Kembali kepembahasan, nah arti Ana uhibbuka fillah sendiri adalah…….! Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Arti Ana Uhibbuka Fillah
Ana / اَنَا diartikan : “ Saya “
Uhibbuki atau uhibbuka / اَنَا اُحِبُّكِ atau اُحِبُّكِ diartikan : “ Saya mencintaimu “
Fillah / فِي ﷲِ diartikan : “ Karena Allah “
Nah ketika digabungkan menjadi sebuah kalimat dalam bahasa arab اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ memiliki arti “ Saya mencintaimu karena Allah “.
Harus diperhatikan,
Jika kalimat ditujukan kepada seorang laki-laki, maka ia berkata اَنَا اَحِبُّكَ فِي ﷲِ “ Ana uhibbuka fillah “.
Jika kalimat ditujukan kepada seorang wanita, maka ia berkata اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ “ Ana uhibbuki fillah “.
Kalimat ini adalah salah satu anjuran atau perintah dalam Islam yang pernah Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam anjurkan.
Banyak hadits yang mengisyaratkan tantang sunnah saling mencintai dan menyampaikan karena cintanya kepada saudaranya. Berikut ini beberapa hadits tentang sunnahnya :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ صَاحِبَهُ فَلْيَأْتِهِ فِي مَنْزِلِهِ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ
Artinya : ” Apabila salah seorang di antara kalian mencintai saudaranya, maka datanglah ke rumahnya, lalu beritahu ia bahwa engkau mencintainya. “ (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
Artinya : “Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidak bisa sempurna keimanan kalian sampai kalian saling mencintai, maukah kalian aku beritahu sesuatu yang apabila kalian kerjakan kalian saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian. “
(HR. Ahmad No. 1430; HR. Ibnu Majah No. 3692; HR. Abu Daud No. 5193; HR. At-Tirmizi No. 2688, hadits shahih)
Cara Menjawab Ucapan Ana Uhibbuka Fillah
Kemudian jika kita mendapat ucapan “ Ana uhibbuka/ki fillah “, maka kita harus menjawab seperti berikut ini :
أحبك الله الذي أحببتني له
Ahabbakillahuladzii ahbabtani ilahuu
Artinya : “ Semoga Allah mencintaimu yang telah membuatmu mencintaiku karena-Nya “.
Adapun hadist yang diriwayatkan Abu Dawud Rahimahullah dan Imam Ahmad Rahimahullah dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
Ada seorang sahabat yang sedang berada di sisi Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam kemudian seseorang lewat di hadapan mereka.
Lantas sahabat tersebut mengatakan : “ Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam , sesungguhnya saya benar-benar mencintai orang ini “.
Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam pun berkata kepadanya: “ Apakah engkau sudah memberitahukan perasaan cintamu kepadanya? “. Ia pun menjawab : “ Belum “.
Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam berkata : “ Kalau demikian, pergilah kemudian beritahukan kepadanya “.
Kemudian ia langsung menemui orang itu lalu mengatakan “ Inni uhibbuka fillah “ lalu orang tersebut menjawab dengan mengatakan : “Ahabbakallahuladzi ahbabtani lahu “.
Makna Cinta Karena Allah
Seorang muslim yang mencintai muslim lainnya dengan cinta karena Allah, ia akan mendapatkan kemuliaan yang sangat tinggi di sisi Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa. Dalam sebuah riwayat dijelaskan :
أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللهِ لَأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنَ اللهِ تَعَالَى قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوْا بِرُوْحِ اللهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلَا أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا فَوَاللهِ إِنَّ وُجُوْهَهُمْ لَنُوْرٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُوْرٍ لَا يَخَافُوْنَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلَا يَحْزَنُوْنَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هٰذِهِ الْآيَةَ ( أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ اللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Tejemahannya :
Umar bin Khatthab Radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “ Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat beberapa manusia yang bukan para Nabi dan bukan orang-orang yang mati syahid. Para Nabi dan orang-orang yang mati syahid merasa iri kepada mereka pada hari Kiamat karena kedudukan mereka di sisi Allah Ta’ala. “
Para sahabat bertanya : “ Wahai Rasulullah, apakah engkau akan menceritakan kepada kami siapakah mereka? “
Beliau bersabda : “ Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai dengan ruh dari Allah tanpa ada hubungan kekerabatan di antara mereka, dan tanpa adanya harta yang saling mereka berikan. Demi Allah, sesungguhnya wajah mereka adalah cahaya, dan sesungguhnya mereka berada di atas cahaya, tidak merasa takut ketika orang-orang merasa takut, dan tidak bersedih ketika orang-orang merasa bersedih. “
Dan beliau membaca ayat ini:
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya : “ Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. “ (Al-Quran surah Yunus : 62) (HR. Abu Daud No. 3527).
Apasih Hukum Mengucapkan Ana Uhibbuka Fillah?
Apasih hukumnya? Hukum mengucapkannya itu dibagi menjadi dua, yaitu boleh dan tidak boleh. Apa alasannya ? Nah berikut penjelasannya.
Pertama,,,
Pendapat yang Diperbolehkan dan yang Dianjurkan.
Mengucap Ana uhibbuka/ki fillah diperbolehkan jika disampaikan oleh ikhwan (laki-laki) untuk ikhwan lainnya. Atau akhwat (perempuan) untuk akhwat lainnya.
Biar gak salah paham dalam memahami. Yang dimaksud diatas adalah orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah pula.
Tidak ada yang bisa memisahkan keduanya kecuali kematian.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
Artinya : “ Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya “. (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)
Hadits diatas menjelaskan tentang tujuh golongan yang mendapatkan naungan dari Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa. Dan salah satunya adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah.
Meskipun yang dituju dalam hadits tersebut untuk seorang pemuda tapi juga untuk perempuan.
Dan kalimat ini boleh dikatakan kepada istri tercinta…😘
Kedua,,,
Pendapat yang tidak diperbolehkan
Pendapat ini dikhusus bagi kalian yang pacaran sebelum menikah. Karena orang pacaran itu menyatakan perasaan cintanya kepada yang bukan mahramnya.
Jaman sekarang ini, udah banyak pasangan (belum nikah) yang mengungkapkan rasa cintanya dengan mengatakan, “ Ana uhibbuka/ki fillah “.
Jadi seolah-olah ia mencintai karena Allah akan tetapi di dalam hubungan yang dilarang oleh syari’at Islam.
Pokoknya kalimat ini (Ana uhibbuka/ki fillah) tidak boleh dikatakan kepada wanita (akhwat) lain kecuali istrinya atau mahram yang lain.
Penutup
Nah demikianlah penjelasan mengenai Arti Ana Uhibbuka Fillah dan Ana Uhibbuki Fillah. Dengan adanya artikel ini, semoga dapat menambah keimanan dan ketaatan beribadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa.
Dan kita bisa mencari seorang teman, sahabat atau pasangan hidup yang taat dalam beribadah kepada-Nya. Semoga bermanfaat.