Arti Taaruf – Dalam setiap kehidupan akan terasa senang, tenang dan bahagia ketika dilalui bersama pasangan. Apalagi pasangan kita memiliki visi dan misi yang sama.
Dengan memiliki tujuan hidup yang sama, maka pasangan akan lebih mudah untuk menghadapi segala permasalahan kehidupan.
Oleh karena itu, agar bisa mendapatkan seseorang pasangan yang sama visi dan misinya. Di dalam Islam ada istilahnya ta’aruf, nah disinilah kita bisa mengetahui, apa visi dan misi pasangan kita.
Nah buat kalian yang belum mengetahui atau belum faham bener, apa itu arti taaruf. Berikut ini penjelasan detail tentang taaruf :
Penjelasan Arti Taaruf
Dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 13 menyebutkan,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya : “ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. “ (Al-Quran surah Al-Hujurat : 13)
Nah dari kutipan ayat diatas, ada kata (لِتَعَارَفُوٓا۟ ) yang artinya “ berkenalan “ atau “ saling mengenal “.
Saling mengenal atau berkenalan ( لِتَعَارَفُوٓا۟ ) disini tidak harus ketika mau menikah saja.
Misal, ketika kita sedang dalam perjalanan naik kendaraan umum, kemudian kita berkenalan sama orang siapapun. Nah itu juga termasuk dari maksud ( لِتَعَارَفُوٓا۟ ) ini.
Tapi sekarang ini, taaruf lebih dominan digunakan ketika mau merencanakan pernikahan atau proses menikah. Tapi gak salah juga sih.
Taaruf sebelum menikah itu adalah hal yang sangat dianjurkan di dalam Islam. Hanya saja, ada batasan yang tidak boleh terlewati dan batas tersebut harus sesuai dengan kaidah syari’at Islam.
Batasan untuk melakukan taaruf misalnya tidak diperbolehkannya Ikhtilat (pencampurbauran antara laki-laki dan perempuan).
Dan Khalwat (berdua-duaannya seorang laki-laki dengan seorang perempuan). Nah hal ini tidak diperbolehkan dalam syari’at ketika hendak melaksanakan proses taaruf.
Taaruf itu sangatlah berbeda dengan pacaran. Tapi sekarang ini, taaruf sering terlupakan dan mengetahui taaruf tapi menggunakan kata taaruf untuk mendekati seorang akhwat (mempermainkan kata taaruf).
Pacaran berkedok taaruf istilahnya seperti itu. Maka dari itu, hendaknya umat Muslim mengaplikasikan taaruf ini sesuai dengan ajaran Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam.
Tujuan Taaruf
Seperti penjelasan diatas, taaruf diarti sebagai proses mengenal antara ikhwan dan akhwat untuk mencari kecocokan sebelum proses pernikahan.
Pada dasarnya, tujuan taaruf ialah mengenal dan mencari pasangan yang sesuai, sekufu dan diridhai Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa.
Nah dalam proses ini, tidak diperbolehkan ada niatan coba-coba atau sekedar iseng menguji kelayakan di dalam perjodohan.
Tujuan lain dari proses taaruf adalah untuk memperoleh data yang valid dari pasangan. Misalkan data perilaku, data pengalaman, sikap, cara hidup keseharian dan lainnya.
Ingat! Semua proses taaruf wajib dilakukan dengan cara baik dan benar sesuai syari’at Islam.
Proses Taaruf
Dalam proses taaruf dapat dilakukan ketika sudah memiliki kesiapan lahir dan batin serta mampu mengambil keputusan yang tepat.
Adapun dengan tata cara atau proses taaruf sendiri, berikut ini penjelasannya :
1. Waktu Pelaksanaan Taaruf
Taaruf akan dilakukan ketika kita sudah benar-benar siap dan serius untuk menikah.
Taaruf dilakukan dalam waktu yang singkat, gak perlu bertahun-tahun untuk proses. Tapi dalam hitungan bulan atau bahkan mingguan sebelum pernikahan.
2. Persiapan Taaruf
Untuk melakukan taaruf itu tidak perlu banyak persiapan cuku[ menyiapkan mental dan fisik saja.
Persiapan lain yang perlu disiapkan yaitu berupa proposal atau CV taaruf yang merupakan data diri secara lengkap.
Ini dimaksudkan agar masing-masing ikhwan atau akhwat dengan mudah mengenalnya.
3. Pihak yang Terlibat Dalam Taaruf
Siapa aja sih yang terlibat dalam taaruf? Pihak yang terlibat adalah pihak ketiga. Siapa saja sih pihak ketiga itu? Pihak ketiga itu bisa sahabat, murobbi, guru atau ustadz atau bisa orang tua.
Dengan adanya pihak ketiga ini untuk menjadi saksi dalam proses taaruf. Ini harus bin wajib lhoo kalo dalam taaruf.
4. Tahapan Taaruf
Tentunya agar taaruf berjalan dengan baik dan lancar maka perlu ada tahapan. Berikut ini tahapannya :
- Mengajukan kode atau isyarat untuk melakukan taaruf
- Saling menukar proposal atau CV taaruf
- Istikharakh
- Memberikan jawaban, apakah akan lanjut ke jenjang pernikahan atau tidak?
- Jika ternyata dirasa cocok dan ingin lanjut maka bisa masuk ke proses nazhar lalu khitbah (lamaran). Tapi kalo dirasa tidak cocok, maka bisa melakukan taaruf lagi dengan yang lain.
5. Hal yang harus Diperhatikan dalam Taaruf
Yang pertama adalah,,,
Jangan Malu-malu
Jika kita sudah merasa siap untuk menikah maka sebaiknya segera mengajukan diri untuk melakukan taaruf.
Jika kita masih merasa malu-malu, mungkin proses taaruf tidak berjalan dengan lancar atau bahkan bisa tertunda.
Kedua,,,
Meminta Bantuan kepada Orang yang Dipercaya
Yang dimaksud adalah ketika kita meminta bantuan untuk dicarikan pasangan. Maka dianjurkan dan diharuskan kepada orang yang kita percayai agar mereka mencarikan yang terbaik buat kita.
Semisal meminta bantuan kepada orang tua, murobbi atau Ustadz, saudara, kawan atau sahabat-sahabat yang dapat kita percayai.
Ketiga,,,
Etika atau Adab selama proses taaruf
Adab dalam taaruf adalah jangan terburu-buru jatuh cinta kepada calon pasangan.
Ditakutkan, ketika kita terburu-buru jatuh cinta, kemudian memaksa kehendak diri untuk menikah dengannya itu bukan karena Allah tapi karena Hawa Nafsu.
Maka dari itu, Hal ini juga harus diperhatikan… Okeyy
Keempat,,,
Kenali Hal-hal Detail mengenai Dirinya
Sangat disarankan untuk mengenal lebih jauh mulai dari kepribadian, latar belakang keluarganya, dan juga fisik dia.
Sebaiknya tanyakanlah hal-hal yang penting saja dan langsung to the point. Hal ini juga bisa untuk menghindari godaan syetan yang lebih berbahaya.
Proses taaruf dikatakan selesai jika sudah mendapatan tiga hal ini :
- Latar belakang dan tentang budaya keluarga
- Gambaran untuk masa depan
- Visi hidup dari masing masing pasangan.
Nah itu lah beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses bertaaruf. Semoga Allah mempermudah dalam proses kita semua..😊🤲
Manfaat Taaruf
Melakukan taaruf sebelum menikah merupakan hal yang sangat dianjurkan.
Dengan menjalaninya, kita mendapatkan beberapa manfaat ketika saat menjalani taaruf, berikut ini manfaatnya :
1. Terhindar dari Perbuatan Zina
Dalam proses taaruf ini, ikhwan dan akhwat tidak diperbolehkan dan dilarang bertemu secara diam-diam tanpa ada pendamping.
Ketika ada yang melakukan perbuatan tersebut, dikhawatirkan terjadi kekhilafan diantara keduanya. Maka dari itu, Islam mengajarkan bagaimana taaruf yang benar sesuai dengan Syari’at Islam.
2. Proses Cepat dan Efektif
Dalam proses taaruf tidak dibutuhkan waktu lama bagi kedua pihak. Nah ketika mereka sudah merasa dan sudah menemukan banyak kecocokan, maka tahap selanjutnya ialah khitbah dan menikah.
Disaat taaruf berlangsung, kedua pihak (ikhwan dan akhwat) bisa saling tukar informasi tanpa ada hal yang ditutupi oleh keduanya.
Sehingga prosesnya lebih adil dan efektif serta terjalinnya kejujuran diantara kedua pihak dibandingkan dengan berpacaran.
Tapi hal yang paling utama adalah meluruskan niat untuk menyempurnakan separuh agama dengan mengharap Ridha dari Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa.
Tidak ada paksaan, harus berlaku jujur, menerima dan menolak dengan cara yang baik.
Tapi ketika dalam masa proses bertaaruf kemudian menemukan ketidak cocokan, maka proses boleh disudahi dengan cara yang baik.
Dan sebisa mungkin untuk segera disampaikan agar ketidak cocokan itu tidak membuat pihak lain menunggu lama dan dikhawatirkan menimbulkan kekecewaan.
Syarat lain yang wajib dipenuhi adalah harus ada mahram sebagai pendamping atau perantara dalam proses taaruf tersebut.
Perbedaan Taaruf dan Pacaran
Dari pembahasan diatas, bisa dilihat dan diperhatikan bahwa ta’aruf dan pacaran itu sudah sangat jelas berbeda. Seperti yang telah kita ketahui, definisi ta’aruf berbeda dengan definisi pacaran.
Tidak hanya dari definisinya saja yang berbeda, namun masih ada beberapa perbedaan lainnya. Nah adapun perbedaannya sebagai berikut :
1. Taaruf
Berdasarkan tujuan taaruf adalah mengenal calon istri atau calon suami. Dengan harapan, jika ada kecocokan diantara keduanya maka langkah selanjutnya adalah khitbah dan pernikahan.
Didalam taaruf pertemuan antara ikhwan dan akhwat itu mempunyai adab. Dalam artian tidak melanggar syari’at Islam.
Pertemuan itu dilakukan seperti adab bertamu biasa, bisa dirumah sang calon (baik dari pihak laki-laki ataupun perempuan) atau bisa ditempat yang lain.
Bagi yang menjalankan taaruf itu tidak diperbolehkan dan tidak diperkenankan untuk berkhalwat. Jika bertemu maka harus bin wajib untuk ditemani pihak ketiga atau mahramnya sebagai saksi.
Taaruf itu lebih serius, siap menikah. Karena salah satu syarat taaruf adalah siap menikah, baik dari sisi mental, sisi keuangan serta izin dan restu dari orang tua.
Kalo diliat dari sisi rasa cinta, di dalam taaruf tidak ada ungkapan perasaan cinta dan sayang diawal sebelum akad pernikahan.
Karena cinta taaruf dibangun setelah akad pernikahan. Sehingga ketika taaruf gagal, maka tidak ada salah dari mereka yang merasa dikecewakan.
2. Pacaran
Berdasarkan tujuan pacaran yaa sama mengenal pacar baik laki-laki ataupun perempuan. Dengan harapan kecocokan diantara keduanya maka tetap berlanjut pacaran.
Tapi itu belum tentu akan berlanjut ke pernikahan atau bahkan tidak sama sekali berlanjut, alias putus ditengah jalan.
Dan pacaran lebih mengarahkan kepada kenikmatan sesaat, maksiat dan zina.
Kalo ini mah jelas, pertemuannya hanya berdua dan tidak melibatkan pihak ketiga (mahramnya) jadi udah jelas haram.
Dan pertemuannya sih tergantung, kadang seminggu sekali dan kebanyakan pada malam minggu.
Kalo khalwat di dalam pacaran itu sudah menjadi kebiasaan dan aktivitas utama. Jalan bareng, makan bareng, nonton bareng pokoknya serba bareng dah.
Pacaran itu nggak serius, dalam artian cuma main-main. Karena tidak ada komitmen dan kejelasan kapan menikah dari awal menjalin hubungan pacaran.
Bahkan ada ucapan yang sering diucapkan, ” Udah jalanin aja dulu, jika cocok lanjut ke tahap yang lebih serius “. Diliat dari kata ini aja udah nggak ada kejelasan atau komitmen.
Pacaran di awali dengan ungkapan rasa cinta, sudah terciptanya ikatan hati dan rasa satu sama lain. Sehingga ketika gagal menuju pernikahan, maka akan ada diantara mereka rasa kecewa.
Video Singkat Proses Taaruf
Berikut ini contoh video tentang, bagaimana proses taaruf. Langsung aja..
Nah demikianlah penjelasan singkat dari arti taaruf, proses taaruf, manfaat taaruf dan perbedaan antara taaruf dan pacaran.
Semoga dengan adanya artikel Arti Taaruf ini dapat membuat kita semua sadar dan mengetahui bahwa haram itu jelas haram dan halal itu jelas halal. Semoga bermanfaat.