10 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pecinta Alam Sejati

Saat ini, kegiatan mendaki gunung menjadi sebuah kegiatan favorit bagi hampir semua orang. Mulai dari remaja hingga orang tua. Entah apakah betul karena ingin tadabbur alam atau hanya ingin sekedar keren-kerenan?

Inilah yang kadang merusak dunia pendakian, banyak bermunculan pendaki-pendaki tidak bertanggung jawab. Dan mungkin segelintir orang inilah yang merusak.


Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pecinta Alam Sejati


Semoga kita tidak termasuk orang melakukan kesalahan-kesalahan berikut.

1. Merusak Keindahan Alam

Banyak diantara para pendaki alay yang menuliskan namanya di batu atau bahkan di pohon. Tentu hal itu merusak keindahan alam. Toh, apa juga yang mereka banggakan dengan tindakan tersebut?

Justru akan banyak yang menghujat. Atau jika jengkel, bisa saja ada yang tulis “TELAH MENINGGAL DUNIA” di atas nama tersebut (baca : Batu Nisan). Kan tidak lucu. Masih mau corat-coret nama di batu?

2. Melanggar Rambu-Rambu yang Ada

Biasannya, di beberapa gunung terdapat rambu-rambu yang di sediakan oleh petugas. Rambu ini diadakan untuk memudahkan para pendaki dalam melakukan pendakiannya. Namun, ada saja pendaki yang mencoba melanggarnya.

Misalnya, tidak mengikuti jalur yang telah dibuat. Dan tentunya jika terjadi hal yang tidak diinginkan, petugas juga yang direpotkan. Jadi, jangan coba untuk melanggar rambu-rambu yang telah dibuat.

3. Meninggalkan Sampah Di Gunung

Pendaki sejati adalah pendaki yang tidak meninggalkan sampahnya di Gunung. Apakah anda termasuk yang orang tersebut? Semoga tidak. Selain akan mencemari alam, sampah juga akan merusak pemandangan.

Bagaimana rasanya jika suatu saat nanti, anak/cucu anda bertanya. Siapakah gerangan yang membuat kotor gunung ini? Dan ternyata yang menbuat ulah tersebut adalah anda.

Semoga saja bukan itu jawabannya. Jadi jagalah kebersihan dan keindahan alam ini dengan membawa sampah kembali, untuk anak cucu kita.

4. Meninggalkan Shalat

Bagi umat Muslim, Shalat adalah salah satu perintah yang wajib ditunaikan kapanpun dan dimanapun. Termasuk ketika berada di Gunung. Jadi laksanakanlah Shalat.

5. Membuat Kegaduhan

Alasan kita mendaki adalah untuk mendapatkan ketenangan, lingkungan yang sejuk, jauh dari polusi dan jauh dari keributan kota.

Tapi, alangkah jengkelnya kita jika yang kita inginkan justru dirusak oleh sekelompok orang yang mengaku pendaki membuat kegaduhan dengan teriak-teriak atau bahkan bermusik ria dengan suara yang keras.

Terus apa gunanya mendaki kalau yang dilakukan sama saja yang dilakukan di kota. Bukan begitu saudara? Jadi hormatilah mereka yang ingin menikmati keheningan alam ini.

6. Meninggalkan Teman/Rombongan

Kami pernah bertemu dengan seorang pendaki yang tertinggal rombongannya yang jauh di depan. Yang membuatnya harus camp bersama rombongan kami.

Yang menjadi masalah adalah temannya yang di depan membawa semua ransumnya, dan yang ia bawa semua perlengkapan masak. Kan lucu jadinya.

Yang satu mau memasak, tidak ada ransum. Yang satunya mau masak, tidak ada kompor. Ketemunya dimana?. Pelajarannya, jangan teralu jauh berpisah dari rombongan.

7. Membuat Api Unggun

Dari banyak kasus kebakaran hutan, beberapa diantaranya adalah berasal dari sisa api unggun yang tidak benar-benar padam. Lalu bagaimana menghindari hawa dingin?

Sebaiknya lengkapi perlengkapan anda yang tahan akan hawa dingin, seperti, pakaian hangat, Sleeping Bag, dan lain-lain.

8. Salah Memilih Tempat Istirahat

Memilih tempat yang aman untuk beristirahat adalah salah satu kunci keselamatan. Jangan sampai anda mendirikan tenda di tempat yang berbahaya. Misalnya, di tepi sungai, dipinggir tebing. Jika ingin selamat, hati-hati memilih tempat camp.

9. Cuek Dengan Pendaki Lain

Mendaki bukan sekedar jalan-jalan, manfaatkanlah untuk memperbanyak teman. Saling sapa jika bertemu di perjalanan. Kalau memungkinkan, saling berbagilah perbekalan. Indahnya berbagi, walau hanya dengan senyum.

10. Merokok

Mungkin bagi perokok, sangatlah sulit untuk meninggalkannya. Apalagi suhu yang dingin, akan menambah kebutuhan rokok. Banyak juga yang mengatas namakan dirinya pencinta alam, malah justru mereka rusak alam ini dengan asap rokoknya.

Selain berbahaya bagi tubuh, ternyata asap rokok lebih berpolusi dari pada asap kendaraan dan asap lainnya. Hargailah mereka yang tidak merokok.

Kalau tidak bisa tinggalkan, kurangilah porsinya dan jangan merokok di depan orang yang tidak merokok.

Leave a Comment