Nah, banyak orang yang bertanya-tanya, apa sih hukum memelihara kucing dalam ajaran islam? Dan banyak sekali mitos yang sudah menyebar dikalangan masyarakat awam dan dimanapun anda berada. Yang mulai kucing mempunyai 9 nyawa sehingga dia jatuh dari lantai atas dia bisa masih hidup lagi.
Dan ada juga yang menganggap kucing adalah sebagai jelmaan dewa, nah seperti ini kita harus meluruskan. Karena dulu pada zaman Fir’aun sudah pernah terjadi sekitar tahun 3000 tahun yang lalu, kucing sangat dipuja karena dianggap sebagai titisan oleh para dewa.
Baca Juga Yaa Cara Merawat Kucing dengan Baik dan Benar
Bahkan berbeda lagi dengan Mesir dan Eropa. Nah untuk daerah inikucing dianggap sebagai penyihir setan (pembawa bencana), sehingga menyebabkan pemusnahan besar-besaran pada kucing lucu ini. Nah oleh karena itu, kami disini ingin memberikan penjelasnya tentang, Apa sih hukumnya memelihara kucing dalam ajaran Islam? Mari simak berikut ini.
Hukum Memelihara Kucing
Nah, ngomong-ngomong masalah kucing, admin jadi ingat bahwa Nabi kita Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam pernah mempunyai seekor kucing yang beliau beri nama Muezza. Ini adalah salah satu kucing kesayangan Nabi lhoo!! Beserta Istri beliau yaitu Aisyah bin Abu Bakar pun sangat menyukai kucing.
Disetiap hukuman sebelumnya ada yang namanya kesalahan bagi yang melakukannya yaitu, bagi siapa yang menyakiti kucing pasti ada balasannya. Ada sebuah cerita yang diriwayatkan dari hadits shohih Al-Bukhari,” Dikisahkan seorang perempuan yang tidak pernah memberi makan kucingnya, kemudian tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam pun telah menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka“.
Bahkan ada seorang sahabat yang juga ahli hadits yaitu Abdurrahman bin Sakhr Al-Azdi yang telah diberi julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan), disebabkan beliau gemar dalam merawat serta memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.
Keistimewaan Kucing
Nah, Nabi Muhammad menekankan dibeberapa hadits bahwa KUCING ITU TIDAK NAJIS, bahkan diperbolehkan berwudhu dengan air bekas minum kucing karena dianggap suci.
Lantas kenapa Rosulullah sholallahu ‘alaihi wassalam berani mengucapkan bahwa kucing itu, bahkan tidak najis? Kemudian, bagaimana Nabi mengetahui bahwa didalam tubuh kucing tidak ada najis?
4 Fakta Ilmiah Hukum Memelihara Kucing
Berikut ini fakta ilmiah ketika memelihara kucing. Mohon dibaca dengan serius serta dipahami.
Otot Penolak Bakteri
Pasti diangan-angan kita berfikiirr, kok bisa sih otot nolak bakteri? Nah, karena pada kulit kucing terdapat sebuah otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing juga bisa menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidah kucing yang tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing. Kemudian, benjolan ini membengkok mengerucut mirip seperti gergaji atau kikir. Dengan bentuk seperti ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika sedang minum, kucing tidak ada satu tetesan pun cairan yang jatuh dari lidah nya.
Negative Berkuman
Sudah banyak penelitian yang dilakukan terhadap kucing berbagai perbedaan usia, posisi kulit, punggung, dalam telapak kaki, pelindung mulut beserta ekor. Nah, diberbagai bagian tadi sudah dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Ketika dilakukan, peneliti menanamkan kuman pada bagian-bagian khusus. Kemudian, diambil cairan khusus yang ada pada dinding mulut serta lidah.
Hasil yang telah didapatkan ialah:
- Hasil yang sudah diambil dari bagian kulit luar ternyata negatif berkuman, walaupun sudah dilakukan secara berulang-ulang.
- Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif dari sekitar 80%, jika dilihat dari cairan yang sudah diambil dari dinding mulut kucing.
- Cairan yang telah diambil dari permukaan lidah juga sudah memberikan hasil bahwa negatif berkuman.
- Kemudian, ada kuman yang terdapat pada saat proses penelitian, kuman itu sudah masuk dalam golongan kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang sangat banyak hingga tak terbatas, contohnya : enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya sekitar kurang lebih sekitar 50 ribu pertumbuhan.
- Sudah tidak ditemukannya kelompok kuman yang beragam.
- Dari berbagai sumber yang di dapat dan sudah dipercaya bahwa hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya saja bersih serta membersihkan.
Baca Juga Yaa Foto-Foto Kucing Lucu
Beberapa komentar dari Para Dokter Peneliti:
- Jika kuman tersebut ada, maka kucing tersebut akan sakit.
- Menurut Dr. Gen Gustafsirl sudah menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat yaitu pada anjing.
- Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
- Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa “kucing memiliki perangkat pembersih yang bernama lysozyme”.
- Dr George Maqshud, ketua dari laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, “jarang sekali ditemukan dan adanya kuman pada lidah kucing”.
- Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur serta tidak dekat dengan air.
- Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadannya. Inilah salah satu yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
- Kucing tidak suka air karena itu merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri terlebih pada genangan air ( lumpur, gengangan hujan,dll). Ingat! ini terkecuali loh yaa. Maksudnya tidak suka air yaitu di tempat kotor yang menjadi sarang kuman atau penyakit. Berbeda dengan kucing yang suka air karena ingin dimandikan.
Itulah hasil penilitian dan komentar dari para Dokter Peneliti. Dan ditegaskan lagi bahwa kucing bisa lebih bersih dari pada manusia sendiri yang merawatnya. Karena sudah pernah dilakukan lagi penelitian Kedokteran di labolatorium hewan, dan hasil yang ditemukan bahwa tubuh kucing yang keseluruhan bersih.
Sarana Terapi
Pada zaman dulu kucing digunakan untuk terapi. Karena dengkuran 50Hz yang dimiliki kucing sangatlah baik bagi kesehatan, selain itu dengan mengelus kucing juga bisa menghilangkan tingkat stres.
Bahkan sisa makan dari kucing itu hukumnya adalah suci. Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua dari Kabsyah, masuk ke rumahnya kemudian ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Kemudian ia menuangkan air dari bejana sampai si kucing minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam prnh bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Rasulullah SAW bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R Al Baihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Hadits ini diriwayatkan Malik, Ahmad, serta imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah salah satu binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, bahkan air liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya pun lebih bersih dari pada manusia.
Ini Juga Yaa Jenis-Jenis Kucing
Mungkin ini yang menyebabkan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam sangat menyayangi kucing bernama Muezza, yaitu kucing peliharaanya. Semoga dapat bermanfaat atas apa yang admin tuliskan di website ini. Selamat Membaca dan Amalkan.