6 Tips Agar Mendaki Gunung Bernilai Pahala

Mendaki gunung bukan sekedar keren kerenan atau bangga-banggaan, karena sudah mendaki puncak tertinggi. Itu bukanlah semata-mata tujuan kita mendaki.

Kita sebagai manusia semata-mata diciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah. Yang penting dalam setiap rutinitas kita dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana supaya kegiatan tersebut bernilai pahala di sisi Allah Subhanahu Wata’ala.

Termasuk di dalamnya kegiatan pendakian yang kita lakukan.


Tips Agar Mendaki Gunung Bernilai Pahala


Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam melakukan perjalanan jauh.

1. Niat

Niat adalah penentu amal perbuatan kita. Sebagaimana Sabda Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bahwa “setiap amalan tergantung pada niatnya dan sesungguhnya setiap orang hanya memperoleh apa yang ia niatkan”.

Jadi agar perjalanan kita bernilai pahala, niatkan untuk beribadah. Jangan sampai kita hanya mendaki hanya untuk mendapatkan kesenangan belaka.

2. Lebihkan kebutuhan Ransum

Tidak ada salahnya jika kita melebihkan kebutuhan ransum. Agar kita berbagi dengan pendaki lain. Tentunya ini akan mendatangkan pahala yang besar bagi kita.

Begitu indah rasanya ketika saling berbagi di atas gunung. Berbagi dalam keterbatasan.

3. Perbanyak berdo’a dan mengingat Allah di Perjalanan

Dalam perjalanan ada baiknya kita memperbanyak berdo’a dan mengingat Allah. Salah satu diantara orang yang diterima do’anya adalah orang yang sedang melakukan perjalanan (baca : musafir).

Diantara lafadz dzikir yang diajarkan oleh agama kita (baca : Islam) adalah membaca Takbir (Allahu Akbar) ketika menanjak dan Tasbih (Subhanallah) ketika penurunan. Indahnya perjalanan ketika mulut kita senantiasa melantunkan dzikir.

4. Tetap Melaksanakan Shalat, Meskipun di Puncak Gunung

Banyak pendaki yang terkadang lalai ketika mendaki. Mereka kadang tidak melaksanakan Shalat. Padahal Shalat adalah hukumnya wajib kapanpun dan dimanapun. Termasuk di puncak gunung.

Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak shalat. Alasan karena berat? Allah memberikan banyak keringanan dalam agama.

Dalam perjalanan misalnya, kita diberi keringanan Jamak dan Qasar Shalat. alasan tidak ada air? Dalam agama juga agar Tayamum, ketika tidak menemukan Air atau kurang air.

Malas buka sepatu? Kita juga misa shalat menggunakan alas kaki. Alasan dingin tidak bias keluar dari tenda? Kita juga bias shalat duduk dalam tenda. Pokoknya tidak ada alasan untuk tidak shalat.

5. Ucapkan Salam Ketika Bertemu Dengan Pendaki lain

Salah satu ibadah yang banyak dulupakan sekarang adalah mengucapkan salam ketika bertemu dengan saudara yang lain.

Ini harusnya kita amalkan ketika bertemu dengan pendaki lain. Kan tidak rugi. Malahan dapat pahala jika niat kita ikhlas.

6. Selalu Mengingat dan Mensyukuri Keindahan Alam Ciptaan Allah

Salah satu tujuan kita mendaki adalah agar kita mengingat ciptaan Allah. Begitu luar biasa Allah mengatur Alam ini seindah mungkin.

7. Jagalah Kebersihan dan Keindahan Alam

Akhir-akhir ini bermunculan pendaki-pendaki pemula yang mengatasnamakan dirinya Pencinta Alam. Tapi, justru banyak diantara mereka yang mengotori dan merusak keindahan alam.

Sampah mulai menumpuk di gunung. Batu-batu yang ada di gunung di corat-coret, emangnya Batu Nisan? . sekali lagi Jagalah keindahan ala mini. Bukan Cuma kita yang mau menikmatinya.

Anak cucu kita juga ingin menikmatinya. Bagaimana rasanya jika anak cucu kita kelak menemukan gunung yang mereka ingin daki sudah kotor dan tidak elok dipandang. Tentu kita tidak ingin itu terjadi. Maka, jagalah Alam ini.

“Jika tidak bias membersihkan maka jangan mengotori”.

Semoga bermanfaat, semoga pendakian kita bernilai pahala di sisi Allah Subhanuhu Wata’ala.

Leave a Comment