5 Tempat Wisata Museum di Indonesia Keren yang Menarik di Kunjungi

Wisata Museum di Indonesia – Jika Anda merasa bosan berwisata ke pantai, gunung ataupun wahana hiburan, maka sudah saatnya mencoba menghabiskan liburan Anda bersama keluarga ke wisata museum.

Selain seru, wisata museum menyajikan berbagai pengetahuan yang mungkin selama ini Anda dan keluarga belum mengetahuinya. Setres hilang, pengetahuan bertambah. Keren kan?


 Tempat Wisata Museum di Indonesia yang Keren


Di Indonesia terdapat banyak museum-museum keren, beberapa diantaranya akan dibahas dibawah ini.

1. Wisata Museum Kereta Api Ambarawa

Wisata museum kereta api Ambarawa adalah salah satu tempat cagar budaya yang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia yang saat ini keberadaannya dilindungi oleh negara dan undang-undang. Sehingga tak ada sedikit pun dari bangunan stasiun kereta api ini yang diubah sejak pertama kali dibangun.

Apa yang ditawarkan di tempat wisata yang bertajuk museum ini adalah romantisme masa lalu yang begitu indah.

Siapa bilang romantisme ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang lebih tua, generasi yang lebih muda pun siap menerima pengalaman yang membawa kita seakan terlempar kembali di masa ketika Indonesia benar-benar dicap sebagai surga yang hilang.

Itulah yang berusaha dibawakan kembali oleh wisata museum kereta api Ambarawa ketika Anda berangkat dari Stasiun Ambarawa hingga tiba di Stasiun Tulang.

Meski harga tiket kereta ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tiket kereta api konvensional seperti biasa, tetapi peminat akan wisata ini benar-benar tinggi. Ketika berwisata menyusuri jalan-jalan dari Stasiun Ambarawa hingga tiba di Stasiun Tulang.

Anda akan dibawa merasakan romantisme suasana zaman kolonial menggunakan kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen dan juga 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG yang hingga saat ini masih berfungsi dan dialihkan menjadi kereta wisata.

Kereta api uap ini pada masanya benar-benar tersohor dan terkenal di seluruh dunia, dan kini keberadaannya pun hanya tersisa tiga di dunia, yakni dua di antaranya berada di Swiss dan juga India.

Selain dapat menaiki kereta api uap, Anda juga bisa melihat macam-macam koleksi jenis lokomotif uap dari seri B, C, D dan juga hingga jenis CC yang mana jenis CC ini merupakan kereta api yang paling besar.

Jenis kereta api CC yang bisa Anda temukan adalah CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works yang berada di halaman stasiun.

Sejarah dari Museum Kereta Api Ambarawa

Rasanya tak lengkap jika kita tak mengenal sejarah dari Stasiun Ambarawa ini hingga berubah menjadi tempat wisata museum kereta api Ambarawa. Pada mulanya, Ambarawa adalah sebuah kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda.

Stasiun ini dibangun atas titah dari Raja Willem I yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut para tentara ke Semarang. Pada tanggal 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa mulai dibangun di atas tanah seluas 127.500 m².

Sebelum dinamai Stasiun Ambarawa, stasiun ini dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Pada mulanya stasiun ini dijadikan titik temu antara lebar sepur 1.435 mm menuju ke arah Kedungjati dengan 1.067 mm yang menuju ke arah Yogyakarta melalui Magelang.

Lalu pasca kemerdekaan, tempat wisata museum kereta api Ambarawa ini didirikan pada 6 Oktober 1976 bersamaan dengan rel 1.435 mm milik Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Apa yang bisa Anda nikmati dari perjalanan menaiki kereta ini benar-benar akan membuat Anda terkesima.

Museum ini akan mengantarkan Anda melakukan perjalanan Ambarawa-BedonoPP, Ambarawa-TuntangPP dan juga kereta lori wisata Ambarawa-Tuntangpp.

Kereta wisata Ambarawa-Bedono PP lebih dikenal dengan nama Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari Stasiun Ambarawa menuju ke Stasiun Bedono yang memiliki jarak sejauh 35 km dan dengan waktu tempuh selama satu jam.

Di dalam perjalanan ini, Anda akan melalui rel bergerigi yang mana rel jenis ini hanya bisa Anda temukan di sini dan di Sawahlunto. Di sepanjang perjalanan, Anda akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang cantik, seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan juga Gunung Merbabu.

Sementara untuk kereta wisata lori Ambarawa-Tuntang, Anda juga akan disuguhkan dengan pemandangan yang tak kalah indahnya. Kereta akan berangkat menuju ke Stasiun Tuntang dengan jarak 7 km dari museum.

Di sepanjang perjalanan Anda akan dimanjakan dengan lanskap menawan berupa sawah yang menghijau dan juga ladang dengan mengambil latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu dan juga Rawa Pening yang sangat tersohor keindahannya.

Apa saja yang bisa kita nikmati dan dapatkan dari tempat wisata museum kereta api Ambarawa ini antara lain adalah:

  1. Mengenal sejarah pertama kali stasiun ini berdiri dan arsitekturnya yang mengagumkan seakan kita berada di belahan dunia lain.
  2. Bangunan dengan arsitektur Belanda yang benar-benar terawat hingga sangat apik untuk dijadikan latar foto.
  3. Benda bersejarah yang bisa Anda temukan menghiasi sudut stasiun.
  4. Lokomotif kuno yang masih bisa Anda temukan di stasiun

Fasilitas Wisata Museum Kereta Api Ambarawa:

Di dalam museum terbuka ini, Anda akan menemukan total 21 lokomotif uap. Yang mana tiga lainnya aktif untuk mengantarkan Anda berwisata menelusuri tempat-tempat yang indah.

Koleksi lain selain lokomotif adalah telepon antik dari zaman kolonial Belanda, telegraf Morse, bel antik, dan juga beberapa perabotan antik, seperti mesin pencetak karcis.

Beberapa lokomotif uap yang berada pada museum terbuka ini adalah dua unit kelas B 25 (Esslingen 0-4-2RT), yakni B 2502 dan juga B 2503. Dua dari tiga unit lokomotif yang tersisa, lokomotif ketiga yakni B 2501 dimonumenkan di Monumen Palagan Ambarawa.

Dahulunya, terdapat lokomotif uap kelas E 10 (Esslingen 0-10-0RT), dengan nomor seri E 1060 yang pada mulanya dikirimkan ke Sumatera Barat di tahun 1960 untuk menarik kereta api batu bara.

Namun kemudian dibawa kembali ke Pulau Jawa, dan juga sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C 1218 yang berhasil dihidupkan kembali pada tahun 2006 setelah lama disimpan di Cepu yang sebelumnya telah direlokasi ke Ambarawa tahun 2002.

Akan tetapi, lokomotif dengan nomor seri E 1060 dipulangkan kembali menuju ke Sawahlunto sedangkan untuk lokomotif C1218 dibawa kembali ke Surakarta dan dijadikan kereta wisata dengan nama Jaladara.

Akhir-akhir ini museum Ambarawa mendapatkan lokomotif diesel hidrolik dengan nomor seri D 300 23 yang berasal dari dipo lokomotif Cepu yang kemudian dipindahkan ke dipo lokomotif Ambarawa pada tanggal 6 Oktober 2010.

Lokomotif uap dengan nomor seri B 5112 adalah buatan pabrik Hanomag, dan telah berhasil dihidupkan kembali setelah 30 tahun mati suri.

Museum Ambarawa juga memiliki beberapa koleksi kereta baru buatan era saat ini, seperti kereta kayu CR yang berasal dari Madura, kereta kayu dari Kebonpolo, Magelang, NR kayu yang berasal dari Balai Yasa Yogyakarta, gerbong GR yang berasal dari Balai Yasa Manggarai, dan lain sebagainya.

Tips dan Info:

  • Jam buka:

Senin – Minggu, pk 08:00 – 16:00 WIB

  • Harga tiket:

Tiket masuk: Rp 10.000,00 Tiket lori: Rp 10.000,00 (Rp 200.000 untuk 20 orang), Rp 15.000,00 (hari libur) Tarif Kereta Api Uap: Rp 5.250.000 (PP) kapasitas 80 penumpang.

2. Wisata Museum Zoologi Bogor

Wisata museum zoologi Bogor bisa menjadi destinasi wisata terbaik berikutnya yang harus berada dalam daftar rencana liburan Anda di kota Bogor pada beberapa waktu yang akan mendatang. Selain terkenal akan keagungan dari Kebun Rayanya, Bogor juga menyimpan pesona lainnya dari museum zoologi ini.

Jika dirunut secara sejarah, museum zoologi di Bogor ini memiliki sejarah yang panjang. Museum ini berawal dari sebuah laboratorium zoologi pertanian yang mana laboratorium ini merupakan bagian dari Land’s Planetarium pada tahun 1894 yang mana saat ini sudah kita kenal sebagai Kebun Raya Bogor.

Lalu seiring dengan perkembangan laboratorium, unit ini terpisah dari Kebun Raya Bogor yang mana museum ini kini memiliki tugas untuk melakukan inventarisasi jenis fauna yang terdapat di seluruh kawasan Indonesia.

Museum zoologi Bogor ini dibangun pertama kali pada tahun 1901 yang mana hingga saat ini tempat wisata museum zoologi Bogor ini tak mengalami perubahan dan museum ini menjadi salah satu cagar budaya di kota Bogor. Untuk saat ini, museum ini dikelola langsung oleh Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bidang Zoologi.

Apa yang bisa Anda temukan di sini antara lain adalah beraneka ragam fauna yang bisa Anda dapatkan di sini adalah koleksi dari serangga, ikan, molusca, amibia, reptil, mamalia dan burung. Total keseluruhan koleksi yang bisa Anda temui di museum ini adalah 1372 contoh fauna.

Di bawah ini merupakan jenis hewan langka yang bisa Anda temukan di museum zoologi:

  • Paus Biru

Ketika Anda memasuki wilayah wisata museum zoologi Bogor, maka Anda akan melihat koleksi yang paling besar dari museum ini, yakni fosil dari ikan paus biru raksasa atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya Balaenoptera Musculus yang mana ini merupakan koleksi satu-satunya yang paling besar di sini.

Ikan ini ditemukan mati terdampar di Pantai Pamengpeuk, Priangan Selatan, pada bulan Desember 1916. Panjang dari fosil ini sendiri mencapai 27,25 m dan berat yang mencapai 119.000 kg. Kerangkanya saja memiliki bobot 64.000 kg. Ikan paus biru sendiri merupakan jenis ikan terbesar yang pernah hidup di bumi.

  • Macan Dahan

Hewan langka lainnya yang pernah menghuni bumi Indonesia di masa lampau adalah macan dahan atau yang memiliki nama lain Neofelis Nebulosa. Panjang tubuh kucing besar ini bisa mencapai 95 cm dan memiliki ciri berupa kaki pendek dengan telapak yang besar juga dengan ekor panjang dengan garis dan juga bintik hitam.

Jenis hewan ini sangat jarang ditemui di darat, karena sesuai dengan namanya, macan ini bisa ditemukan di atas pohon dan sering berburu di malam hari atau masuk ke jenis hewan nocturnal dan sering berburu monyet atau hewan mamalia lainnya.

  • Burung Rawa

Sebenarnya burung ini tidak langka, namun habitatnya yang jarang diketahui orang ini patut menjadi perhatian. Awetan dari burung rawa di museum ini yang bisa Anda temui antara lain adalah Itik Kapas (Nettapus Coromandelianus), Belibis Kembang (Dendrocygna Arcuata), dan Pecuk-Ular Asia (Anhinga Anhinga) yang memiliki leher lekuk.

  • Ajag

Koleksi dari wisata museum zoologi Bogor selanjutnya adalah Ajag atau Cuon alpinus javanicus yang mana hewan ini biasa hidup secara bergerombol di hutan-hutan dan juga padang savana yang berada di Sumatera dan Jawa, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan dengan dataran tinggi.

Mereka secara bergerombol dan bersama-sama memburu mangsanya yang berupa kancil, kelinci, kijang, babi hutan, rusa, dan binatang lainnya. Musuhnya dalam bersaing berburu makanan adalah Macan Tutul.

  • Kucing Hutan

Kucing Hutan atau dikenal dengan nama ilmiah Felis bengalensis adalah tipe hewan yang biasa hidup di dalam hutan dan juga aktif di malam hari dengan sering mencuri ayam di kawasan penduduk.

Anak dari kucing hutan yang sengaja dipelihara akan terlihat lucu seperti anak kucing pada umumnya, akan tetapi, setelah dewasa, kucing ini akan kembali menjadi liar dan lari tak kembali lagi ke rumah.

Masih banyak lagi jenis hewan langka lainnya yang bisa Anda temui di museum ini di mana semua koleksi hewan ini dibagi menjadi beberapa ruangan di dalam wisata museum zoologi Bogor ini, seperti:

  • Ruangan Burung 1

Di mana di dalam ruangan ini Anda akan mendapati koleksi beragam burung yang telah diawetkan, seperti walet, burung elang, bido, burung pantai, ayam hutan, alap-alap, kuwau, pelatuk, betet, burung madu, jalak, punai, puyuh, burung maleo, burung sawah, dan yang lainnya.

  • Ruangan Burung 2

Di sini Anda akan menemukan koleksi burung eksotis, seperti cenderawasih, kasuari, kakak tua dan sebagainya.

  • Ruangan Mamalia

Di ruangan ini, kita akan menemukan koleksi mamalia yang diawetkan, seperti bekantan, kera, rase, urang utan, dan lain sebagainya. Juga ada beragam binatang pengerat, juga ada kalong dan bajing yang tak luput diawetkan.

Sementara itu di bagian seberangnya Anda akan melihat koleksi dari rusa, harimau, beruang, kucing, macan tutul, kijang, dan juga masih bayak lagi hewan yang sudah diawetkan dan disimpan di dalam lemari kaca.

  • Ruang Reptil dan Amphibi

Di Ruang Reptil dan Amfibi ini Anda akan disuguhkan koleksi berupa ular, katak dan juga kura-kura dengan beragam jenis spesies bisa kita temukan di sini.

Lalu Anda juga akan menemukan sebuah ikan raksasa yang sengaja di pajang dengan cara ditempel di atap, lalu disalah satu dindingnya juga akan tampak kepiting raksasa yang tengah memekarkan kaki-kakinya akan makin menambah suasana ruangan ini makin seru.

Tiket Masuk

Untuk masuk ke museum ini Anda hanya harus mengeluarkan kocek sebesar Rp9.500 namun tarif ini bisa saja berubah sewaktu-waktu sesuai aturan yang berlaku.

Jika Anda baru pertama kali memasuki museum ini, maka dari gerbang Kebun Raya Bogor belok ke arah kiri di mana nantinya Anda akan menemukan jalur yang nantinya akan membawa Anda menuju ke Museum Zoologi ini.

Sepanjang perjalanan menemukan museum tersebut Anda akan disajikan dengan pemandangan yang serba hijau dan juga pepohonan besarnya. Setibanya di dalam museum ini, Anda akan langsung disambut dengan berbagai kerangka hewan yang sudah diawetkan.

Semua koleksi hewan yang berada di museum ini dipajang dalam sebuah wadah dengan penanganan khusus dan juga dibatasi dengan kaca. Satwa-satwa yang berada di museum ini terdiri dari 1.100 jenis burung, 650 jenis mamalia, 700 invertebrata, 600 jenis reptil dan, dan juga 10.000 jenis serangga. Satwa-satwa tersebut dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.

Wisata museum zoologi Bogor yang terletak di Ir. H. Juanda No. 9 Bogor ini beroperasi mulai dari pukul 08.00 – 17.00.

3. Wisata Museum Affandi Jogja

Wisata museum Affandi Jogja harus masuk ke dalam daftar tempat wisata yang harus Anda kunjungi ketika Anda berkunjung ke kota Gudeg, Yogyakarta.

Tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar, kota budaya, kota sejarah dan juga kota yang memanjakan Anda dengan kuliner dan kenangannya yang tak pernah padam, Yogyakarta juga memperkenalkan Anda dengan beragam seni yang mengagumkan dari para seniman yang dilahirkan di sini.

Sejarah Museum Affandi Jogja

Museum ini pertama kali didirikan oleh sang maestro sendiri pada tahun 1962. Konsep bangunan yang menyerupai pelepah daun pisang adalah ide yang diperoleh sang maestro dari pengalaman masa kecilnya.

Namun museum ini sendiri baru diresmikan pada tahun 1974 oleh Prof. Ida Bagus Mantra, Dirjen Kebudayaan yang dikenal sebagai Galeri I atau gedung pertama.

Sedangkan Galeri II atau gedung kedua dibangun atas bantuan dari pemerintah pada tahun 1987 dan diresmikan pada 9 Juni 1988 oleh Mendikbud Prof. Fuad Hasan. Untuk gedung ketiga atau Galeri III didirikan pada tahun 1997 oleh yayasan Affandi dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 18 Mei 2000.

Affandi sendiri dilahirkan dengan nama Affandi Koesoema yang lahir di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 1907 yang dilahirkan sebagai putra dari R. Koesoema yang merupakan mantri ukur pabrik gula di Ciledug, Cirebon.

Pada usia 26 tahun, Affandi menikahi Maryati, gadis kelahiran Bogor dan dikaruniai oleh seorang anak bernama Kartika Affandi.

Jika Anda penggemar karya seni dengan kualitas tinggi, maka wisata museum Affandi Jogja adalah tempat yang tepat untuk Anda kunjungi.

Seperti yang kita semua ketahui, Affandi adalah sosok yang dikenal sebagai salah satu maestro seni lukis tanah air yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melahirkan karya-karya yang sangat spektakuler.

Saat ini semua koleksinya bisa Anda nikmati dan dipajang di museum yang dahulunya merupakan rumah kediaman yang pernah ia tinggali. Di dalam museum ini, ada ruangan yang terbagi menjadi tiga dengan konten yang berbeda di setiap dalamnya. Apa saja ketiga konten ini?

  • Galeri I

Di sini adalah galeri di mana Anda bisa melihat sejumlah barang pribadi dari sang maestro, termasuk barang berharga dan juga pipa cangklong kesayangan dari sang maestro pun bisa Anda temukan di sini.

Semua barang pribadi dari sang maestro dipamerkan di sini, selain pipa cangklong, ada juga mobil sedang Affandi, yakni Mitsubishi Gallantkeluaran tahun 1975, sepeda dari pabrikan Reliegh yang juga diproduksi di tahun yang sama, yakni 1975, sandal jepit, ember, kuas, sarung dengan motif kotak-kotak, kliping berita dari koran, dan juga foto-foto kenangan dari Affandi.

Juga ada beberapa piagam penghargaan yang pernah diterima oleh Affandi, seperti koleksi perangko dari PT. POS Indonesia yang memiliki seri gambar Affandi pada tahun 1997. Galeri I ini dibuka secara pribadi oleh Affandi sejak tahun 1962 dan diresmikan pada tahun 1974.

  • Galeri II

Galeri II dari wisata museum Affandi Jogja ini adalah galeri yang dikhususkan untuk memamerkan karya dari Affandi.

Tetapi dalam perkembangannya hingga saat ini, galeri ini saat ini digunakan sebagai ruang pamer dari museum lukisan pelukis kondang Indonesia lainnya, yakni sepeti Popo Iskandar, Basuki Abdullah, Hendra, Fajar Sidik, Rusli, S. Sujono, Wahdi S, Barli, Bagong Kusudiarjo, Mochtar Apin dan lain pelukis lainnya.

Tidak hanya lukisan, namun juga kaos kerja dari Affandi juga masih dijaga keutuhannya hingga sekarang di galeri ini. Galeri II ini juga terbagi menjadi dua lantai, di mana lantai pertama adalah berisi lukisan abstrak dan kedua berisi lukisan dengan corak realis.

  • Galeri III

Galeri III pada museum ini memiliki ciri bangunan yang khas, yakni dengan bentuk garis melengkung dan dengan atap dengan bentuk pelepah daun pisang.

Di Galeri III ini sendiri memiliki fungsi yang bersifat multifungsi, lantai pertama memiliki fungsi sebagai ruang pamer, sekaligus ruang lokasi “Sanggar Gajah Wong” yang mana ini adalah tempat bagi anak-anak yang ingin mengasah bakat melukis.

Di lantai kedua, Anda bisa menemukan ruang perawatan dan juga perbaikan lukisan, sementara itu di lantai bawah tanah adalah tempat untuk menyimpan lukisan.

  • Galeri IV

Di sini Anda bisa melihat lukisan karya dari Didit, yakni cucu dari Affandi. Galeri ini juga terlihat sangat menarik, dengan langit-langit yang terbuat dari anyaman bambu.

Tidak jauh dari lokasi Galeri III, di sana Anda bisa menemukan sebuah menara yang bisa Anda kunjungi untuk melihat pemandangan. Anda bisa melihat panorama dari seluruh bagian museum, dari sungai Gajah Wong hingga jalan raya yang ramai.

Turun dan berjalan ke arah barat dari menara itu, Anda bisa melihat rumah dengan arsitektur yang unik yang digunakan Affandi sebagai tempat tinggalnya bersama istri dan anaknya.

Rumah tempat tinggal dari Affandi tersebut mengusung konsep berupa rumah panggung dengan tiang penyangga utama dari beton dan tiang lainnya yang terbuat dari kayu. Atap rumah sendiri dibuat dari bahan sirap yang memiliki bentuk seperti pelepah daun pisang dan juga bangunannya sendiri berbentuk lengkung.

Jika wisata museum Affandi Jogya, maka Anda akan menemukan pada bagian lantai bawah rumah ini digunakan sebagai Kafe Loteng untuk mendapatkan aneka makanan dan minuman bagi para pengunjung, sementara di bagian atas rumah ini merupakan kamar pribadi dari Affandi. Di sebelah kiri rumah, Anda bisa menemukan gerobak yang kini beralih fungsi sebagai mushola.

Gerobak ini sudah menjadi bagian dari rumah Affandi sejak dulu kala dan berfungsi sebagai tempat istirahat bagi istri Affandi.

Pada mulanya, Maryati, istri dari Affandi menginginkan adanya caravan yang merupakan rumah berjalan ala orang Amerika. Affandi menyetujui konsep dari istrinya tersebut, namun dibuat dengan wujud yang lebih Indonesia, yakni gerobak.

Sebelum beranjak pulang, setelah wisata museum Affandi Jogya, Anda bisa mengunjungi makam dari Affandi dan istrinya yang berada di antara Galeri I dan Galeri II. Affandi sendiri wafat pada tanggal 23 Mei 1990 yang meninggalkan karya-karya legendaris yang dikenal di tanah air dan juga mancanegara.

Lokasi Museum Affandi

Wisata museum Affandi Jogja ini berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto 167, Yogyakarta 55281, dengan nomor telepon (0274) 562 593. Museum ini buka pada hari Senin – Sabtu pada pukul 09.00 – 16.00 WIB.

4. Wisata Museum Angkut Kota Batu

Wisata museum angkut Kota Batu telah membuktikan bahwa tak semua museum hadir dengan membosankan. Di museum ini Anda tak merasakan suasana museum yang kaku dan juga mungkin terkesan kuno.

Meski di sini dipamerkan barang-barang kuno yang berhubungan dengan sarana transportasi dari seluruh dunia, namun suasana yang dihadirkan di sini benar-benar menyenangkan.

Museum yang baru buka pada 9 Maret 2014 ini memiliki banyak koleksi terkait moda transportasi dari tradisional hingga modern, dari masih menggunakan tenaga manusia, hingga yang sudah menggunakan mesin.

Selain dimanjakan dengan beragam koleksi moda transportasi dunia, Anda juga di sini akan dimanjakan dengan suasana wisata museum angkut Kota Batu yang mencerminkan negara dari mana transportasi ini berada. Sehingga Anda tak hanya saja melihat informasi dari mana kendaraan ini berasal, namun juga merasakan atmosfer dari negara asal kendaraan ini berasal.

Hampir di setiap sudut dari museum ini sangat instagramable di mana untuk Anda yang hobi fotografi, baik mobile maupun profesional, Anda bisa memanfaatkan setiap sudut museum yang unik ini untuk menambah koleksi foto Anda.

Tidak hanya digunakan sebagai tempat edukasi yang mendidik, tempat ini juga sering dijadikan lokasi untuk menggelar berbagai pameran juga tak jarang museum ini dijadikan lokasi foto prewedding karena temanya yang tak biasa.

Zona Wisata Museum Angkut Kota Batu

Dengan total luas sebesar 3,7 hektar, museum ini terbagi menjadi beberapa zona, yang di antara lain adalah:

1. Zona Hall Utama: di sini Anda akan menemukan beragam koleksi alat angkut dari berbagai penjuru dunia dan juga dihiasi dengan hiasan lampu yang sangat elegan sehingga menghasilkan ruangan museum yang apik.

2. Zona Edukasi: di zona seluas 900 m2 ini Anda akan mendapatkan segala informasi sejarah terkait berbagai angkutan dari masa ke masa, baik dari Indonesia dan juga dari seluruh penjuru dunia.

3. Zona Sunda Kelapa dan Batavia: di dalam zona ini, Anda akan serasa masuk ke mesin waktu, di mana Anda akan dibawa ke suasana Jakarta tempo dulu di mana pada masanya, Jakarta adalah pelabuhan yang sangat masyhur di zaman kolonial Belanda. Di pelabuhan ini, Anda akan menemukan berbagai sarana angkutan barang.

4. Zona Gangster Town & BroadwayStreet: sesuai dengan namanya, di sini Anda akan dibawa menuju ke zona Al Capone sebagai salah satu gangster yang namanya tersohor di seluruh penjuru dunia pada tahun 1970an yang akan membuat Anda siap untuk beraksi dan siap membawa Anda memasuki dunia gangster yang kejam.

Sedangkan di BroadwayStreet, Anda akan dibawa menuju ke tempat impian para artis dunia dan beragam kendaraan yang menjadi idaman pada masanya. Di sini juga Anda bisa berfoto layaknya seorang gangster dengan mengenakan kostum ala gengster.

5. Zona Eropa: untuk Anda yang memiliki cita-cita mengunjungi kota di Eropa, maka dengan mengunjungi wisata museum angkut Kota Batu ini adalah langkah awal Anda untuk mengunjungi benua Eropa.

Karena di sini Anda akan disuguhi lanskap dari kota Italia, Perancis, Jerman dan juga London yang dibalut pada suasana malam yang sunyi dan tenang serta tak lupa angkutan yang berada di sekitar kota yang bertemakan Eropa.

4. Zona Istana Buckingham: Inggris sebagai salah satu negara dengan kerajaannya yang paling tersohor di dunia juga memiliki beragam jenis angkutan berkelas, seperti Triumph, Blackburn, Royal Enfield, Matchless, Fillir, Raligh, Austin, FrancisBarnett, RollsRoyce, Mini Cooper, serta mobil LandRover yang juga lengkap dengan suasana kota London di malam hari yang tenang.

5. Zona Las Vegas: bosan dengan suasana Inggris? Maka Anda bisa mengunjungi zona Las Vegas yang terkenal akan dunia malamnya yang gemerlap.

6. Zona Hollywood: tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi Hollywood ketika berada di Amerika Serikat, di sini Anda juga akan menemukan beragam merek dan jenis mobil yang sering digunakan dalam film Hollywood.

7. Zona FlightTraining: di sini Anda juga bisa belajar menjadi pilot di ruangan cockpitpesawat yang telah dimodifikasi sedimikian rupa untuk bisa digunakan. Namun sebelumnya Anda harus membeli tiket boarding pass yang berada di cafetaria yang letaknya di belakang ekor pesawat.

8. Zona Pasar Apung: di sini, Anda bisa membeli suvenir dari wisata museum angkut Kota Batu dan oleh-oleh khas Nusantara UKM Batu bisa Anda dapatkan di zona ini. Makanan tradisional juga bisa Anda dapatkan di sini juga akan membawa Anda menuju ke suasana pasar tempo dulu dan juga suasana pasar apung.

Tidak hanya makanan, bahkan Anda juga bisa berinteraksi dengan seniman yang membawakan Anda karya seni seperti seni batik, lukis, ukur, karikatur dan lain sebagainya. Juga Anda bisa berkeliling kolam menaiki perahu yang sudah disediakan dengan didayung secara manual oleh petugas yang berpenampilan ala nelayan tradisional.

9. Zona D’Topeng Kingdom: di sini Anda akan mendapatkan satu-satunya informasi yang tidak terkait dengan sarana transportasi, yakni di sini Anda akan mendapatkan informasi terkait kekayaan warisan dari tanah air yang beragam.

Lokasi Museum Angkut

Alamat atau lokasi dari Museum Angkut ini terletak di Jalan Terusan Sultan Agung Atas Nomor 2, Kota Wisata Batu, Malang. Akses jalan menuju museum ini sangat mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.

Di sekitar lokasi museum pun ada banyak hotel atau penginapan untuk keluarga Anda atau tempat lain yang masih di daerah Batu jika Anda ingin berniat untuk menginap. Harganya pun sangat bervariatif sesuai dengan kebutuhan Anda.

Tiket dan Jam Operasional

Museum Angkut sendiri beroperasi setiap hari dari jam 12.00 WIB hingga 20:00 WIB. Untuk loketnya sendiri sudah buka dari jam 11:00 WIB dan ditutup pada jam 19:30 WIB.

Untuk harga tiketnya sendiri terbagi menjadi dua waktu:

Senin – Jumat (Weekdays) : Rp70.000,00

Sabtu – Minggu (Weekends): Rp80.000,00

Tinggi badan di atas 85 cm dikenakan biaya tiket penuh. Jika ingin masuk ke dalam museum D’Topeng Kingdom, Anda hanya dikenakan biaya tambahan sebesar Rp10.000,00.

Juga ada biaya tambahan sebesar Rp30.000,00 jika Anda masuk membawa kamera berjenis DSLR, Polaroid, Handycam, Kamera digital dan jenis kamera lain kecuali kamera handphone.

Demikian info terkait wisata museum angkut Kota Batu yang bisa Anda jadikan rujukan untuk libur panjang esok lusa.

5. Wisata Museum Geologi Bandung

Wisata museum geologi Bandung adalah salah satu dari sekian banyak tempat wisata yang paling terkenal di kota Bandung. Selain terkenal akan surga belanjanya, Bandung juga menyediakan tempat wisata yang penuh dengan edukasi bagi para penduduknya atau juga pelancong dari seluruh belahan dunia.

Tidak hanya isi dari museumnya saja yang benar-benar memukau Anda, bentuk bangunannya pun menunjukkan keagungan arsitektur yang berada di kota Bandung.

Sejarah Museum Geologi Bandung

Tempat wisata yang sudah ikonik ini terletak di Jl. Diponegoro No.57, Cibeunying Kaler ini merupakan salah satu bangunan yang dilindungi oleh pemerintah, baik perawatan dan juga pengelolaannya.

Museum ini dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan pernah dilakukan pemugaran serta renovasi dari dana yang diperoleh dari JICA Jepang (Japan Internasional Cooperation Agency) dengan total nilai 754.5 juta Yen.

Tujuan utama dibangunnya bangunan ini adalah tak lepas dari kepentingan bangsa Belanda, yang mana pada masa itu banyak kegiatan penyelidikan geologi dan juga tambang di kawasan Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke-17.

Melihat potensi tambang yang bagus pada saat itu dan dengan tujuan untuk penguasaan bahan tambang di kawasan Nusantara, maka dibentuklah lembaga Dienst van het Mijnwezen pada tahun 1850 dan diubah menjadi Dienst van den Mijnbouw pada tahun 1922.

Yang mana memiliki tugas untuk melakukan penyelidikan geologi dan juga sumber daya mineral di seluruh kawasan Nusantara dan pada tahun 1928, lahirlah gedung geologi ini.

  • Zaman Jepang

Wisata museum geologi Bandung pada masa penjajahan Jepang juga beralih fungsi. Ini terjadi ketika Jepang dinyatakan kalah pada masa Perang Dunia ke II, maka keberadaan Dienst van den Mijnbouw pun berakhir.

Letjen. H. Ter Poorten (Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda) yang mewakili atas nama Pemerintah Kolonial Belanda dengan segera menyerahkan kekuasaan atas Indonesia kepada Letjen.

H. Imamura (Panglima Tentara Jepang) di tahun 1942. Nama gedung ini pun berubah menjadi KOGYO ZIMUSHO, lalu setahun setelahnya kembali diubah menjadi CHISHITSU CHOSACHO.

  • Zaman Kemerdekaan

Pada masa perang kemerdekaan, gedung ini kembali direbut oleh para pejuang Indonesia, karena sadar akan pentingnya keberadaan gedung ini untuk masyarakat ke depannya.

Museum geologi pun sempat berpindah kantor seperti ke Jalan Braga No. 3 dan No. 8 Kota Bandung hingga ke luar daerah seperti Tasikmalaya, Magelang, Solo juga Yogyakarta untuk menghindari perebutan dokumen dan semua hasil penelitian dari museum geologi ini.

Hingga akhirnya pada tahun 1950, semua dokumen dari museum geologi ini kembali lagi ke Bandung.

Koleksi Wisata Museum Geologi Bandung

Setelah mendapatkan bantuan dana dari JICA dan diresmikan pada tahun 2000 oleh presiden Megawati, tampilan museum geologi Bandung menjadi lebih rapi dan teratur.

Di mana setelah dilakukan renovasi, museum ini dibagi menjadi tiga ruangan, yakni Sejarah Kehidupan, Geologi Indonesia, serta Geologi dan Kehidupan Manusia.

Pada tahun 2002, museum geologi Bandung berubah menjadi UPT Museum tersendiri, sehingga saat ini sering dilakukan berbagai kegiatan, seperti penyuluhan keilmuan dan lain sebagainya.

Koleksi yang dihadirkan dalam wisata museum geologi Bandung ini terdiri dari hasil penelitian geologi sejak tahun 1850 yang berupa macam-macam fosil dan juga batuan hingga mineral. Ada pun koleksi yang bisa Anda temui di museum ini terdiri dari:

  • Lantai I

Ruang Orientasi Tengah: di sini Anda akan menemukan peta geografis Indonesia yang disajikan dalam relief layar lebar yang akan menyajikan informasi kegiatan geologi dan juga museum dalam bentuk animasi.

Ruang Sayap Barat: di sini Anda akan mendapatkan informasi terkait terbentuknya bumi, sistem tata surya, keadaan geologi Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku dan juga Nusa Tenggara Selatan. Juga tak ketinggalan fosil dan sejarah evolusi manusia.

Ruang Sayap Timur: di sini Anda akan disajikan informasi terkait sejarah makhluk hidup dan juga teori evolusi, juga ada kerangka dari manusia purba yang ditemukan di Indonesia.

  • Lantai II

Ruang Timur Lantai II: Ruang timur ini dibagi lagi menjadi tujuh ruangan kecil yang mana semuanya berisi informasi dari aspek positif dan negatif tatanan geologi bagi kehidupan manusia, yang mana tujuh ruangan ini antara lain adalah:

Ruang 1: berisi informasi dari manfaat dan kegunaan dari mineral atau batuan bagi manusia; Ruang 2: berisi informasi dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral di Indonesia; Ruang 3: berisi informasi terkait penggunaan mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik itu secara tradisional dan juga modern; Ruang 4: berisi informasi terkait pengolahan dan juga pengelolaan komoditi dari mineral dan juga energi; Ruang 5: berisi informasi terkait bahaya geologi seperti tanah longsor, gempa bumi dan sebagainya; Ruang 6: berisi informasi tentang sisi positif dari geologi, seperti gunung api; Ruang 7: berisi informasi tentang sumber daya air dan juga pemanfaatannya.

Ruang Tengah Lantai II: Berisi informasi terkait maket dari pertambangan emas di dunia, yakni terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya contohnya seperti Bebatuan asal Papua (Irian Jaya), Miniatur terkait tata cara pengeboran minyak bumi dan juga miniatur pengeboran gas bumi.

Ruang Barat Lantai II: ini adalah ruangan untuk staf dari tempat wisata museum geologi Bandung. Alamat Museum Geologi Bandung

Tempat wisata museum di kota Bandung yang menarik ini teretak di Jalan Diponegoro Nomor 57 kota Bandung yang mana bangunan ini sangat dekat dengan objek wisata ikon di Bandung, yakni gedung sate.

Untuk mengakses tempat bersejarah di Kota Bandung ini, Anda tak perlu bingung tersesat, karena selain sangat mudah dicapai, semua orang tahu akan keberadaan museum satu ini di kota Bandung. Juga tersedia ada banyak sekali transportasi umum yang melewati museum geologi Bandung ini.

Tiket Masuk

Tiket masuk untuk bisa masuk ke salah satu tempat wisata edukasi modern di kota Bandung ini, Anda akan dikenakan harga tiket sebesar Rp2.000 untuk pelajar, dan Rp3.000 untuk wisatawan lokal/domestik / umum dan Rp10.000 untuk wisatawan asing atau mancanegara.

Jam Operasional

Museum Geologi Bandung ini beroperasi mulai pukul 09.00 s/d sore pukul hari pada pukul 15.30 WIB yang dibuka pada hari Senin hingga Kamis, serta pukul 09.00 s/d pukul 13.30 siang pada hari Sabtu dan Minggu. Untuk hari libur nasional, tempat wisata museum geologi Bandung ini tidak beroperasi.

Demikian informasi mengenai beberapa wisata museum di Indonesia yang wajib Anda kunjungi.

Keywords: Tempat Wisata Museum di Indonesia

Leave a Comment